Hogwarts School of Witchcraft

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Hogwarts School Indonesian Version


    Lesson 1..

    Nida A. Creevey
    Nida A. Creevey


    Jumlah posting : 5
    Join date : 27.09.10
    Age : 33
    Lokasi : Gryffindor

    Lesson 1..  Empty Lesson 1..

    Post  Nida A. Creevey Thu Sep 30, 2010 2:48 am

    Seperti yang kita ketahui bersama, Muggle adalah sebutan bagi seseorang yang tidak mempunyai kemampuan sihir . Istilah kata "muggle" diciptakan dari kata "mug", yang dalam Bahasa Inggris berarti seseorang yang mudah dibodohi.

    Di dunia Muggle sendiri, kata "muggle" telah ditambahkan ke dalam Kamus Inggris Oxford pada tahun 2003 untuk menyebut seseorang yang tidak menguasai suatu keahlian. Kata tersebut biasa digunakan oleh sekelompok pakar untuk menyebut orang-orang di luar kelompok mereka.

    Dunia Muggle adalah dunia yang hidup berdampingan dengan dunia Sihir kita tapi juga sekaligus terpisah sama sekali secara sihir. Lingkungan sihir kita berada di tengah-tengah dunia Muggle, dengan benda-benda non-sihir yang mirip dengan benda-benda di lingkungan Sihir kita. Dunia Sihir sangat merahasiakan keberadaan kita (para penyihir) dari para Muggle. Lingkungan Sihir kita sama sekali tidak dapat terlihat oleh populasi non-sihir (atau Muggle)


    Bakat sihir adalah kemampuan alami yang telah ada sejak lahir, tidak dapat muncul karena dipelajari. Mereka yang memiliki bakat sihir harus mengikuti pelajaran di sekolah-sekolah seperti di Hogwarts School Indonesian Version ini, untuk dapat menguasai dan mengontrolnya. Namun demikian, ada kemungkinan anak-anak yang lahir di keluarga penyihir yang hanya memiliki sedikit bakat sihir atau malah tidak ada sama sekali (disebut "Squibs") Para penyihir belum tentu dilahirkan dalam keluarga penyihir, dan banyak dari mereka yang dilahirkan dari orang tua (para Muggle) yang sama sekali tidak mengenal sihir. Mereka yang murni berdarah penyihir seringkali tidak terbiasa dengan dunia Muggle, malah terasa lebih aneh bagi mereka ketimbang para Muggle memandang dunia Sihir.

    Para penyihir pada umumnya memandang Muggle dengan sikap merendahkan dan curiga, masalahnya, sikap ini menjadi kefanatikan bagi sebagian kecil penyihir. Mereka yang fanatik ini mengkotak-kotakkan diri mereka atas dasar banyaknya leluhur mereka, di mana penyihir "berdarah-murni" (mereka yang keluarganya seluruhnya adalah penyihir) dianggap sebagai yang paling tinggi, penyihir "berdarah-campuran" (mereka yang memiliki keturunan penyihir dan Muggle) pada tingkat menengah, dan "kelahiran-Muggle" (mereka yang tanpa keturunan penyihir) sebagai yang terendah. Para pendukung kemurnian-darah percaya bahwa hanya mereka yang "berdarah-murni"-lah yang berhak mengontrol dunia sihir, dan tidak menganggap bahwa penyihir "kelahiran-Muggle" sebagai penyihir yang sesungguhnya. Beberapa dari mereka bahkan bertindak terlalu jauh dengan membunuhi para "kelahiran-Muggle" supaya jangan dapat mempelajari sihir. Kebanyakan kaum fanatik ini adalah berdarah-murni. Selain itu, sebenarnya hanya tinggal sedikit sekali penyihir yang benar-benar berdarah-murni, oleh karena tanpa menikah dengan populasi Muggle, para penyihir lama kelamaan akan habis. Namun demikian, banyak keluarga penyihir yang menutupi bahwa ada di antara keluarga mereka yang menikahi kaum Muggle.




      Waktu sekarang Mon Nov 25, 2024 9:11 am